Tuesday, 20 October 2015
Cerpen Sosial
mengapa kau merasa kesepian? padahal banyak keramaian didunia ini.
itu menjadi banyak pertanyaan bagi setiap insan, karenanya mereka dari situ belum mempelajari tentang penguasaan diri dan pengendalian diri ubtuk bisa meramaikan suasana hatinya.
hati yang sepi itu bisa diakibatkan karena beberapa faktor, seperti :
1. cinta
2. kawan
3. sahabat
4. uang
5. pekerjaan
6. ibadah
karena hal semuanya itu, bisa membuat semua orang merasa dirinya merasa kesepian. so kapan hatimu akan menjadi ramai? "lakukan lah analisis terhadap diri sendiri dan bacalah dirimu sendiri dari beberapa kejadian di atas itu yang membuat hatimu merasa sepi. bisa dicoba, jika kalian menganalisis diri sendiri itu, maka dari situ lah kalian akan dapat berintrospeksi diri dan menjadi meramaikan hari dan hatimu kembali..
oke sekian dari saya, trima kasih bagi pembaca...
Perkembangan ‘Ulum Al-Qur’an abad XIV H
Perkembangan ‘Ulum Al-Qur’an abad XIV H
Setelah
memasuki abad XIV H, bangkitlah kembali perhatian ulama dalam penyusunan
kitab-kitab yang membahas Al-Qur’an dari berbagai segi. Kebangkitan ini dipicu
oleh kegiatan ilmiah di Universitas Al-Azhar Mesir, terutama ketika universitas
ini membuka jurusan-jurusan bidang studi yang menjadikan tafsir dan hadis
sebagai salah satu jurusannya.
Ada sedikit
pengembangan yang dihasilkan para ulama abad ini dibandingkan dengan abad-abad
sebelumnya. Pengembangan itu diantaranya penerjemahan A-Qur’an ke dalam
bahasa-bahasa Ajam. Pada abad ini, perkembangan ‘Ulum Al-Qur’an diwarnai oleh
usaha-usaha menebarkan keraguan diseputar Al-Qur’an yang dilakukan oleh
kalangan orientalis atau oleh orang Islam sendiri yang dipengaruhi oleh
orientalis. Salah satunya adalah Thaha Husein dalam karyanya Asy-Syi’ri
Al-Jahili. Di dalam karya itu, Husein menebarkan berbagai keraguan di
seputar Al-Qur’an. Bantahan terhadapnya telah dilakukan oleh Ustadz Syekh
Muhammad Al-Khidr Husein, salah seorang Syekh Al-Azhar.
Karya-karya ‘Ulum Al-Qur’an yang lahir pada abad ini adalah :
1.
Syekh Thahir Al-Jazairi yang
menyusun kitab At-Tibyan fi ‘Ulum Al-Qur’an yang selesai pada tahun 1335
H.
2.
Jamaluddin Al-Qasimy (w. 1332 H.)
yang menyusun kitab Mahasin Al-Ta’wil. Juz pertama kitab ini dikhususkan
untuk pembicaraan Ulum Al-Qur’an.
3.
Muhammad ‘Abd Al-‘Azhim Az-Zarqani
yang menyusun kitab Manahil Al-‘Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an (2 jilid).
4.
Muhammad ‘Ali salamah yang menyusun
kitab Manhaj Al-Furqan fi ‘Ulum Al-Qur’an.
5.
Syeikh Tanthawi Jauhari yang
menyusun kitab Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an dan Al-Qur’an wa ‘Ulum
‘Ashriyyah.
6.
Musthafa Shadiq Ar-Rafi’i yang
menyusun kitab I’jaz Al-Qur’an.
7.
Ustadz Sayyid Quthub yang menyusun
kitab At-Tashwir Al-Fani fi Al-Qur’an.
8.
Ustadz Malik bin Nabi yang menyusun
kitab Az-Zhahirah Al-Quraniyah. Kitab ini sangat penting dan banyak
berbicara mengenai wahyu.
9.
Sayyid Imam Muhammad Rasyid Ridha
yang menyusun kitab Tafsir Al-Quran Al-Hakim yang terkenal dengan nama Tafsir
Al-Manar. Didalamnya banyak juga penjelasan tentang ‘Ulum Al-Qur’an.
10. Syekh
Muhammad ‘Abdullah Darraz yang menyusun kitab An-Naba’ Al-‘Azhim ‘an-
Al-Qur’an Al-Karim: Nazharat Jadidah fi Al-Quran.
11. DR.
Subhi As-Salih, Guru Besar Islamic Studies dan Fiqhu Lugah pada Fakultas Adab Universitas
Libanon, yang menyusun kitab Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an. Kitab ini
selain membahas ‘Ulum Al-Quran, juga menanggapi secara ilmiah pendapat-pendapat
orientalis yang dipandang salah mengenai berbagai masalah yang berhubungan
dengan Al-Qur’an.
12. Syekh
Mahmud Abu Daqiqi yang menyusun kitab ‘Ulum Al-Qur’an.
13. Syekh
Muhammad ‘Ali Salamah, yang menyusun kitab Manhaj Al-Furqan fi ‘Ulum
Al-Qur’an.
14. Ustadz
Muhammad Al-Mubarak yang menyusun kitab Al-Manhal Al-Khalid.
15. Muhammad
Al-Ghazali yang menyusun kitab Nazharat fi Al-Qur’an.
16. Syekh
Muhammad Musthafa Al-Maraghi yang menyusun sebuah risalah yang menerangkan
kebolehan kita menerjemahkan Al-Qur’an. Ia pun menulis kitab Tafsir Al-Maraghi.
Labels:
ulumul Qur'an
Location:
Metro, Metro City, Lampung, Indonesia
Subscribe to:
Posts (Atom)